


kembali HKMC mengadakan Touring ke wilayah bogor tepatnya daerah Curug Nangka.seperti biasa kita jalan pada hari sabtu pagi dan kembali ke jakarta pada sore hari dan kebetulan juga pada waktu itu HKMC mengadakan Touring nya tidak menginap. sedikit cerita tentang Curug Nangka.
Curug Nangka, merupakan salah satu curug andalan Kabupaten Bogor disamping Curug Luhur dan Curug Cilember. Semua kita tempuh dengan sepeda motor dalam acara Touring HKMC.
Untuk menuju kelokasi Curug Nangka bukanlah hal yang sulit, jalan yang beraspal meskipun kecil namun mulus mengakibatkan sepeda motor yang kami laju tidak mendapat kesulitan. Dari papan penunjuk lokasi wisata Curug Nangka terlhat bahwa ada curug lain yang terletak berdekatan dengan curug ini, yang dinamakan Curug Kawung. Disamping itu, terdapat pula bumi perkemahan yang sering digunakan oleh para pencinta alam menghabiskan malam-malamnya dengan mendirikan tenda-tenda beserta api unggun.
Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk, namun lokasi-nya yang cukup tersembunyi, bisa dimungkinkan terlewatkan saat dikunjungi. Pada kunjungan awal di musim hujan, penulis sendiri menyangka telah mengunjungi dan melihat Curug Nangka, padahal air terjun yang telah penulis lihat sebenarnya adalah Curug Kawung. Lokasi Curug Kawung ini terletak dibagian hulu dari Curug Nangka. Perjalanan menuju Curug Kawung cukup melelahkan karena selain licin oleh hujan atau lembab juga jalan setapak yang dilalui memiliki kontur naik-turun. Meskipun demikian Curug Kawung terletak dilokasi yang cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah.
Berbeda dengan Curug Kawung, lokasi Curug Nangka bisa dikatakan berada dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing yang tinggi yang tentunya bila sewaktu-waktu terjadi air bah akan sangat berbahaya bagi pengunjung karena bisa dikatakan pengunjung berada di dasar sebuah bejana dengan satu jalan keluar yang diapit oleh tebing tanah yang cukup tinggi.
Walau terletak dibagian hilir dari Curug Kawung, Curug Nangka lebih ekspresif disebut sebagai air terjun. Limpahan airnya sangat deras meskipun di musim kemarau ditambah lagi dengan lokasi-nya yang cukup tersembunyi menambahkan kesan yang lebih alami.
Selain menyajikan objek wisata berupa air terjun, di Curug Nangka banyak sekali berkeliaran kera-kera liar. Kera-kera ini terkadang cukup berani menghampiri pengunjung hanya sekedar untuk meminta/mengambil sisa-sisa makanan. Hal ini tentunya memiliki nilai tersendiri sebagai atraksi tambahan. Sayangnya pada kunjungan terakhir ke objek ini, penulis tidak menemukan satu ekor kera-pun yang mau menampakkan diri, mungkinkah disebabkan karena saat itu sepi pengunjung sehingga sedikit makanan ataukah cuaca yang cukup panas menyebabkan kera-kera tersebut lebih memilih untuk bernaung/sembunyi diantara belukar pepohonan. Saya sih masih ada rasa takut ama kera-kera liar, karena pernah di gigit oleh kera yang bukan berada di Curug Nangka.
Setelah mandi di bawah air terjun kami pun pulang pada sore harinya karena memang acaranya tidak menginap dan akhirnya kami sukses untuk touring yang kesekian kalinya. Amien…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar